engkau himpun kasih-kasih ke medan asmara
tapi sayang sesat
,terperangkap dalam darah hitam , sesat dalam minda kelabut
kudrat tidak ku berdaya
jauh aku tak pergi ,duduk di damping dinding kelabu
hiasiku dengan hirisan rindu
tapi sayang titis-titis air ,menuggu detik ia kembali
sunyi dan sabar menemani waktu
dinding kelabu yang dihiasi hirisan rindu
sudah layu dimakan hiba
titisan air lagu jiwa
kering jiwaku ,emosiku kurang
tetap itu hanya duku lara
kapan lagi,kapan lagi
huhhh,aku penat
penatku mengigit diri
datang engkau ke mari ,dalam tidurku
dalam setiap tidurku hadirmu selalu
nukilan,
fifi hanif.
No comments:
Post a Comment